Perdarahan Post Partum (Perdarahan Pasca Persalinan)
Perdarahan
post partum atau perdarahan pasca persalinan adalah salah satu
penyebab kematian ibu melahirkan. Tiga faktor utama penyebab kematian
ibu melahirkan adalah perdarahan post partum atau perdarahan pasca persalinan, hipertensi saat hamil atau
pre eklamasi dan infeksi. Perdarahan menempati prosentase tertinggi
penyebab kematian ibu (28%). Di berbagai negara paling sedikit
seperempat dari seluruh kematian ibu disebabkan oleh perdarahan,
proporsinya berkisar antara kurang dari 10-60 %. Walaupun seorang
perempuan bertahan hidup setelah mengalami pendarahan pasca persalinan,
namun selanjutnya akan mengalami kekurangan darah yang berat
(anemia berat) dan akan mengalami masalah kesehatan yang berkepanjangan
(WHO).
Definisi Perdarahan Post Partum
Perdarahan pasca persalinan atau perdarahan post partum adalah perdarahan melebihi 500 ml yang terjadi setelah bayi lahir.
Kehilangan
darah pasca persalinan seringkali diperhitungkan secara lebih rendah
dengan perbedaan 30-50%. Kehilangan darah setelah persalinan per vaginam
rata-rata 500 ml, dengan 5% ibu mengalami perdarahan > 1000 ml.
Sedangkan kehilangan darah pasca persalinan dengan bedah sesar rata-rata
1000 ml.
Perkembangan terkini, perdarahan pasca persalinan didefinisikan sebagai 10% penurunanhematokrit sejak masuk atau perdarahan yang memerlukan transfusi darah.
Kejadian Perdarahan Post Partum
Kejadian perdarahan pasca persalinan atau perdarahan post partum sekitar 10-15% (4% pascapersalinan per vaginam dan 6-8% pasca persalinan bedah sesar).
Klasifikasi Perdarahan Post Partum
- Perdarahan post partum dini (early postpartum hemorrhage) adalah perdarahan yang terjadi setelah bayi lahir dalam 24 jam pertama persalinan.
- Perdarahan post partum sekunder (late postpartum hemorrhage) adalah perdarahan yang terjadi setelah 24 jam persalinan, kurang dari 6 minggu pasca persalinan.
Penyebab Perdarahan Post Partum
Perdarahan
post partum dapat disebabkan oleh atonia uteri, robekan jalan lahir,
retensioplasenta, sisa plasenta, inversio uteri dan kelainan pembekuan
darah.
Gejala Klinik Perdarahan Post Partum
Lemah, limbung, keringat dingin, menggigil, hiperpnea, sistolik < 90 mmHG, nadi > 100x/m, Hb < 8 g%.
Diagnosis Perdarahan Post Partum
Atonia uteri
Faktor
resiko: over distensi uterus oleh karena polihidramnion, hamil kembar,
makrosomia janin; multi paritas, persalinan cepat atau lama, infeksi,
riwayat atonia uteri, pemakaian obat relaksasiuterus.
Gejala: uterus tidak berkontraksi dan lembek, perdarahan segera setelah anak lahir.
Penyulit: syok, bekuan darah pada serviks atau posisi terlentang akan menghambat aliran darahkeluar.
Robekan jalan lahir
Faktor resiko: persalinan per vaginam dengan tindakan, makrosomia janin, tindakan episiotomi.
Gejala: darah segar yang mengalir segera setelah bayi lahir, uterus berkontraksi keras danplasenta lengkap.
Penyulit: pucat, lemah dan menggigil.
Retensio plasenta
Gejala : plasenta belum lahir setelah 30 menit, perdarahan segera, uterus berkontraksi dan keras.
Penyulit: tali pusat putus akibat traksi berlebihan, inversio uteri akibat tarikan, perdarahanlanjutan.
Retensio sisa plasenta atau ketuban
Gejala: plasenta atau sebagian selaput (mengandung pembuluh darah) tidak lengkap, perdarahansegera.
Penyulit: uterus berkontraksi tetapi tinggi fundus tidak kurang.
Inversio uteri
Insidensi : 1 dari 2500 kelahiran
Faktor resiko: atonia uteri, traksi tali pusat berlebihan, manual plasenta, plasentasi abnormal,kelainan uterus dan plasentasi pada fundus.
Gejala: uterus tidak teraba, lumen vagina terisi massa, tampak tali pusat, nyeri perut akut dansyok (30%).
Penyulit: neurogenik syok, pucat dan limbung.
Ruptur uteri
Insidensi: 1 dari 2000 kelahiran.
Faktor resiko:
riwayat pembedahan uterus sebelumnya, persalinan terhambat,
pemakaianoksitosin berlebihan, posisi janin abnormal,
manipulasi uterus dalam persalinan.
Plasentasi abnormal
Paling sering adalah plasenta akreta.
Faktor resiko: riwayat pembedahan uterus sebelumnya, plasenta previa, kebiasaan merokok, multi grande para.
Koagulopati
Koagulopati kongenital dapat menjadi komplikasi pada 1-2 per 10.000 kehamilan.
Penyebab: terapi antikoagulan dan koagulan konsumtif yang disebabkan oleh komplikasi obstetrik.
Endometritis atau sisa fragmen plasenta
Gejala: sub involusi uterus, nyeri tekan perut bawah dan pada uterus, perdarahan, lokiamukopurulen dan berbau bila disertai infeksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar