Cara Mengatasi Dilema Saat Janin Terlilit Tali Pusat
CiriCara.com - Saat
usia kehamilan anak kedua saya memasuki 34/35 minggu, dokter spesialis
kandungan saya menganjurkan agar segera melakukan operasi caesar karena
setelah dilakukan pemeriksaan USG saat kontrol rutin ternyata janin
saya mengalami lilitan 1 kali.
Alasan ini diperkuat setelah hasil NST (Non-Stress Test)
menurut dokter ternyata janin saya tidak reaktif yang ditunjukkan
dengan kurangnya akselerasi detak jantung janin. Dokter mengatakan bahwa
kondisi seperti ini berbahaya karena dikhawatirkan lilitan tali pusat
tersebut menyebabkan kurang lancarnya aliran oksigen ke janin sehingga
janin akan mengalami hipoksia (kekurangan oksigen) dan dapat mengalami kematian.
Tanpa bermaksud meremehkan anjuran dokter, saya menolak untuk dilakukan operasi caesar
dan harus menandatangani form penolakan tindakan operasi. Ada 2 alasan
yang menyebabkan saya menolak tindakan operasi tersebut meskipun rasa
khawatir dan cemas sempat menghantui saya dan suami.
Pertama, saya ingin mencari second opinion dengan melakukan USG 4 dimensi sehingga saya akan mendapatkan gambaran kondisi kehamilan saya lebih jelas, dan alasan yang kedua adalah saya merasakan feeling yang sangat kuat bahwa janin saya baik-baik saja karena sejauh ini gerakan janin yang saya rasakan masih normal dan tidak kurang dari 10 kali per hari.
Baca juga: Ketahui Penyebab Bayi Lahir Cacat
Seminggu kemudian saya menemukan dokter spesialis kandungan yang menyediakan fasilitas USG 4 dimensi
di tempat prakteknya dan menurut dokter memang janin saya terlilit
tali pusat 1 kali, namun letak dan posisi janin masih memungkinkan dan
siap untuk dilahirkan melalui proses persalinan normal. Beberapa hari
kemudian saya mulai merasakan mulas akibat kontraksi rahim dan akhirnya saya dapat melahirkan dengan proses persalinan normal meskipun dengan kondisi janin terlilit tali pusat.
Kondisi janin terlilit tali pusat
sebenarnya adalah hal yang umum dan dapat terjadi pada setiap kehamilan.
Namun tak jarang kondisi ini menimbulkan kekhawatiran bagi para ibu
apalagi jika kondisi ini terjadi pada kehamilan yang pertama. Berikut
adalah artikel yang membahas mengenai kondisi kehamilan saat janin
terlilit tali pusat.
1. Penyebab Janin Terlilit Tali Pusat
Tidak ada penyebab khusus yang membuat
janin terlilit tali pusat, karena di dalam rahim saat ukuran janin masih
kecil dan masih tersedia banyak ruang bagi janin untuk bergerak seperti
berputar maka lilitan tali pusat dapat terjadi dengan sendirinya.
Kemungkinan janin terlilit semakin meningkat jika tali pusat yang dimiliki janin berukuran sangat panjang yaitu lebih dari 100 cm
(panjang rata-rata tali pusat pada umumnya sekitar 50 – 60 cm). Resiko
janin terlilit tali pusat juga meningkat pada kondisi kehamilan kembar
atau kehamilan dengan cairan ketuban berlebih (polihidramnion).
2. Pencegahan Kondisi Janin Terlilit Tali Pusat
Kondisi kehamilan janin terlilit tali pusat merupakan suatu kondisi yang tidak dapat dihindari atau dicegah. Oleh karena itu pemeriksaan kehamilan secara rutin sangatlah diperlukan untuk memantau perkembangan kesehatan janin dan ibu.
3. Bahaya Janin Terlilit Tali Pusat
Meskipun 20% kehamilan dalam mengalami janin terlilit tali pusat
sebanyak 1 kali dapat terjadi dan 40% diantaranya dapat melahirkan
dengan proses persalinan normal, pemantauan secara intensif oleh dokter
spesialis kandungan sangatlah diperlukan.
Pasalnya kehamilan dapat juga mengalami
janin terlilit tali pusat sebanyak tiga lilitan dan semakin berbahaya
jika sampai yang terjadi adalah lilitan yang membentuk simpul mati.
Kondisi ini akan menyebabkan janin tidak mendapatkan suplai oksigen
hingga ada kemungkinan janin mengalami kematian. Oleh karena itu harus
segera dilakukan persalinan melalui operasi caesar karena kontraksi
rahim pada persalinan normal akan semakin menekan plasenta dan
memperburuk kondisi janin.
mantap
BalasHapusbagus say
BalasHapuscopi yeac say
BalasHapusMantap say
BalasHapus