Minggu, 07 Agustus 2016

Asuhan sayang ibu dan posisi meneran


1.      Asuhan Sayang Ibu
Masih banyak ibu – ibu dalam masyarakat di Indonesia yang lebih menyukai melahirkan dengan pertolongan dukun. Salah satu alasannya adalah karena dukun dapat memberikan dukungan emosi dengan menghormati adap istiadat serta kebiasaan dan melibatkan keluarga. Sebagai bidan, kita seharusnya juga dapat memberikan asuhan yang menghormati adat istiadat, kebutuhan social dan emosional, dan juga kebutuhan fisik ibu.
Pengertian asuhan sayang ibu adalah asuhan yang menghargai budaya, kepercayaan dan keinginan sang ibu ( Depkes RI 2007 ). Asuhan sayang ibu juga dengan memberikan asuhan yang aman, berdasarkan temuan dan turut meningkatkan angka kelangsungan hidup ibu.
Asuhan sayang ibu membantu ibu merasa nyaman dan aman selama proses persalinan, yang menghargai kebiasaan budaya, praktek keagamaan dan kepercayaan ( apabila kebiasaan tersebut aman ), dan melibatkan ibu dan keluarga sebagai pembuat keputusan, secara emosional sifatnya mendukung. Asuhan sayang ibu melindungi hak – hak ibu untuk mendapatkan privasi dan menggunakan sentuhan hanyaa seperlunya.
Wanita yang memperoleh dukungan emosional selama persalinan akan mengalami waktu persalinan yang lebih pendek, intervensi medis yang lebih sedikit, seperti misalnya operasi Caesar dan hasil persalinan yang baik.
Anjurkan keluarga untuk mendampingi ibu selama persalinan da kelahiran. Penting untuk mengikutsertakan suami, ibunya atau siapapun yang di minta ibu untuk mendampinginya, saat ia membutuhkan perhatian dan dukungan.
Alasan : Dukungan dari atau pendamping selama persalinan berkaitan dengan hasil persalinan yang lebih baik ( enkin, et al, 2000).
Anjurkan keluarga untuk terlibat dalam asuhan sayang ibu. Mereka dapat membantu ibu untuk berganti posisi, melakukan pijatan, memberikan makanan dan minuman, berbcara dengan ibu serta memberikan semangat selama persalinan dan kelahiran bayinya.
Berikan dukungan dan semangat  pada ibu dan anggota keluarganya. Jelaskan proses kelahiran dan kemajuan persalinan kepada ibu dan keluarganya.
Tentramkan hati ibu selama kala II persalinan. Berikan bimbingan dan bantuan jika memang di perlukan.
Bantu ibu untuk memilih posisi yang nyaman saat meneran. Saat pembukaan lengkap, jelaskan pada ibu untuk hanya meneran apabila ada dorongan kuat untuk meneran. Jangan menganjurkan untuk meneran berkepanjangan dan menahan nafas. Anjurkan ibu untuk beristirahat diantara kontraksi.
Alasan : ibu akan mudah mengalami dehidrasi selama persalinan dan kelahiran. Untuk mempertahankan kondisi yang optimal pada ibu dan bayinya, pastikan agar ibu mendapat cukup asupan cairan. ( Enkin, et al, 2000 ).
Kadang – kadang kala II persalinan menimbulkan rasa khawatir pada ibu. Berikan rasa aman, semangat dan tentramkan hati ibu selama proses persalinan berlangsung. Dukungan tersebut dapat mengurangi ketegangan, membantu kelancaran proses persalinan dan kenyamanan proses kelahiran bayi. Jelaskan setiap tindakan kepada ibu sebelum melkukannya, jawab setiap pertanyaan yang di ajukan ibu, jelaskan apa yang terjadi pada ibu dan bayinya dan alasan – alasan tentang tujuan suatu tindakan. Jelaskan pula hasil pemeriksaan yang telah dilakukan ( misalnya tekanan darah, denyut jantung janin, pemeriksaan dalam ).
2.      Konsep Asuhan Sayang Ibu
Konsep asuhan sayang ibu menurut Pusdiknakes, 2003 adalah sebagai berikut:
Ø  Asuhan yang aman berdasarkan evidence based dan ikut meningkatkan kelangsungan hidup ibu. Pemberian asuhan harus saling menghargai budaya, kepercayaan, menjaga privasi, memenuhi kebutuhan dan keinginan ibu.
Ø  Asuhan sayang ibu memberikan rasa nyaman dan aman selama proses persalinan, menghargai kebiasaan budaya, praktik keagamaan dan kepercayaan dengan melibatkan ibu dan keluarga dalam pengambilan keputusan.
Ø  Asuhan sayang ibu menghormati kenyataan bahwa kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah dan tidak perlu intervensi tanpa adanya komplikasi.
Ø  Asuhan sayang ibu berpusat pada ibu, bukan pada petugas kesehatan.
Ø  Asuhan sayang ibu menjamin ibu dan keluarganya dengan memberitahu tentang apa yang terjadi dan apa yang bisa diharapkan.

3.      Ada 10 Langkah Asuhan Sayang Ibu
Ø  Menawarkan adanya pendampingan saat melahirkan untuk mendapatkan dukungan emosional dan fisik secara berkesinambungan.
Ø  Memberi informasi mengenai praktek kebidanan, termasuk intervensi dan hasil asuhan.
Ø  Memberi asuhan yang peka dan responsif dengan kepercayaan, nilai dan adat istiadat.
Ø  Memberikan kebebasan bagi ibu yang akan bersalin untuk memilih posisi persalinan yang nyaman bagi ibu.
Ø  Merumuskan kebijakan dan prosedur yang jelas untuk pemberian asuhan yang berkesinambungan.
Ø  Tidak rutin menggunakan praktek dan prosedur yang tidak didukung oleh penelitian ilmiah tentang manfaatnya, seperti: pencukuran, enema, pemberian cairan intervena, menunda kebutuhan gizi, merobek selaput ketuban, pemantauan janin secara elektronik.
Ø  Mengajarkan pada pemberi asuhan dalam metode meringankan rasa nyeri dengan/ tanpa obat-obatan.
Ø  Mendorong semua ibu untuk memberi ASI dan mengasuh bayinya secara mandiri.
Ø  Menganjurkan tidak menyunat bayi baru lahir jika bukan karena kewajiban agama.
Ø  Berupaya untuk mempromosikan pemberian ASI dengan baik.

4.      Prinsip Umum Sayang Ibu
Ø  Memahami bahwa kelahiran merupakan proses alami dan fisiologis.
Ø  Menggunakan cara-cara yang sederhana dan tidak melakukan intervensi tanpa ada indikasi.
Ø  Memberikan rasa aman, berdasarkan fakta dan memberi kontribusi pada keselamatan jiwa ibu.
Ø  Asuhan yang diberikan berpusat pada ibu.
Ø  Menjaga privasi serta kerahasiaan ibu.
Ø  Membantu ibu agar merasa aman, nyaman dan didukung secara emosional.
Ø  Memastikan ibu mendapat informasi, penjelasan dan konseling yang cukup.
Ø  Mendukung ibu dan keluarga untuk berperan aktif dalam pengambilan keputusan.
Ø  Menghormati praktek-praktek adat dan keyakinan agama.
Ø  Memantau kesejahteraan fisik, psikologis, spiritual dan sosial ibu/ keluarganya selama kehamilan, persalinan dan nifas.
Ø  Memfokuskan perhatian pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
5.      Asuhan Sayang Ibu dalam Proses Persalinan Antara Lain
Ø  Memanggil ibu sesuai nama panggilan sehingga akan ada perasaan dekat dengan bidan.
Ø  Meminta ijin dan menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan bidan dalam pemberian asuhan.
Ø  Bidan memberikan penjelasan tentang gambaran proses persalinan yang akan dihadapi ibu dan keluarga.
Ø  Memberikan informasi dan menjawab pertanyaan dari ibu dan keluarga sehubungan dengan proses persalinan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar